PELANGSIAN - Beberapa orang anak, Senin (20/04) siang terlihat
sedang asik bermain jalan Desa Pelangsian. ternyata anak-anak itu sedang
bermain Balogo. (Ari )
Nama
permainan balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan
menggunakan alat logo. Logo terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan
ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm
dan kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal
atau dempul supaya berat dan kuat.
Bentuk
alat logo ini bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus),
bajuku (penyu), segitiga, bentuk layang-layang, daun dan bundar. Dalam
permainannya harus dibantu dengan sebuah alat yang disebut panapak atau
kadang-kadang beberapa daerah ada yang menyebutnya dengan campa, yakni
stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2 cm
terbuat dari bambu.
Fungsi panapak atau campa ini adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.
Permainan
balogo ini bisa dilakukan satu lawan satu atau secara beregu. Jika
dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang melakukan
permainan) harus sama dengan jumlah pemain yang “pasang” (pemain yang
logonya dipasang untuk dirobohkan). Jumlah pemain beregu minimal 2 orang
dan maksimal 5 orang.
Dengan
demikian jumlah logo yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang
disepakati dalam permainan. Cara memasang logo ini adalah didirikan
berderet ke belakang pada garis-garis melintang.
Karenanya inti
dari permainan balogo ini adalah keterampilan memainkan logo agar bisa
merobohkan logo lawan yang dipasang. Regu yang paling banyak dapat
merobohkan logo lawan, mereka itulah pemenangnya. ( asprianta l mathias, dprd-kaltengprov.go.id)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar